Flash News
Mail Instagram Pinterest RSS
Mega Menu

Hijauan Pakan Sapi

Rumput Raja adalah salah satu jenis dari Rumput Gajah (Pennisetum purpureum Schumach) yang ada di Indonesia. Rumput ini adalah jenis rumput baru yang belum banyak dikenal, yang merupakan hasil persilangan antara pennisetum purpereum (rumput gajah) dengan pennisetum tydoides.

Batang dan daunnya berukuran paling besar dibandingkan dengan rumput lainnya, oleh karena itu disebut sebagai King Grass. Rumput Raja memiliki batang yang keras dengan daun berbulu kasar serta memiliki bercak berwarna hijau muda.

Produktivitas Rumput Raja jauh lebih tinggi dari rumput-rumput unggulan lainnya, serta mempunyai kandungan zat makanan yang cukup bergizi. Menurut hasil penelitian, didapat data sebagai berikut :
  • Produksi hijauan segar :  1076 Ton/ha/tahun
  • Produksi bahan kering  :    110 Ton/ha/tahun


  • Prosentase perbandingan batang dan daun pada hijauan segar = 48 : 52
  • Prosentase perbandingan batang dan daun pada bahan kering  = 32 : 68


rumput raja bahan hijauan pakan sapiSedangkan kandungan zat makanan yang ada dalam Rumput Raja adalah :
  • Protein kasar = 13,5%
  • Lemak             = 3,5 %
  • NDF                 = 59,7%
  • Abu                 = 18,6%
  • Ca                    = 0,37
  • P                      = 0,35


Rumput Raja mudah ditanam di segala kondisi tanah,  mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Rumput Raja menyukai tanah subur dan curah hujan yang merata sepanjang tahun. Akan tetapi, untuk penanaman skala besar, tetap harus memperhitungkan beberapa faktor sbb :

  • Sumber air, karena air merupakan salah faktor yang sangat vital pada saat masa pertumbuhan Rumput Raja. Dengan adanya saluran air, juga mempermudah penyebaran pupuk secara otomatis melalui saluran pembuangan.
  • Kondisi Tanah, agar sesuai dengan keperluan petumbuhan Rumput Raja.  Untuk PH tanah yang terlalu “asam”  (PH dibawah 7) dapat ditambahkan kapur, sedangkan untuk pH tanah terlalu “basa” (PH diatas 7) dapat digunakan pupuk yang mengandung sulfur (ZA).



Topografi, penting untuk perencanaan pengolahan lahan dan sistem penanaman rumput. Pada kemiringan tanah diatas 18 0 sudah tidak efektif lagi untuk penanaman. Disamping itu semakin tinggi derajat kemiringan tanah semakin rendah efisiensi penggunaan pupuk dan membutuhkan upaya keras untuk mempertahankan kelestarian kesuburan tanah.